Bahan barel akuakultur adalah salah satu faktor paling penting dalam proses seleksi. Bahan barel akuakultur umum termasuk plastik, baja tahan karat dan fiberglass, yang masing -masing memiliki keunggulan dan kerugiannya unik. Bahan plastik, polietilen kepadatan tinggi (HDPE) dan polypropylene (PP), telah menjadi pilihan utama untuk barel akuakultur karena bobotnya yang ringan, resistensi korosi dan resistensi hidrolisis. Mereka dapat menahan penggunaan jangka panjang di lingkungan air dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu air. Biaya barel plastik relatif rendah dan cocok untuk peternakan kecil dan menengah. Barel akuakultur stainless steel, meskipun lebih mahal, cocok untuk penggunaan jangka panjang di lingkungan yang keras karena ketahanan korosi yang kuat dan daya tahan. Terutama ketika suhu lingkungan akuakultur tinggi atau mengandung lebih banyak bahan kimia, kinerja superior barel stainless steel sepenuhnya tercermin. Barel fiberglass cocok untuk akuakultur skala besar dan kebutuhan lingkungan khusus karena ketahanannya yang lebih tinggi dan ketahanan korosi yang lebih kuat. Tidak peduli bahan apa yang dipilih, perlu untuk memastikan bahwa itu tidak berbahaya bagi lingkungan akuakultur dan tidak akan melepaskan zat berbahaya untuk mencemari kualitas air.
Kapasitas dan ukuran adalah pertimbangan penting lainnya ketika memilih laras akuakultur. Timbangan akuakultur yang berbeda dan spesies air memiliki persyaratan yang berbeda untuk kapasitas air. Untuk pertanian skala kecil, barel akuakultur yang lebih kecil biasanya dipilih, yang tidak hanya nyaman untuk operasi dan manajemen, tetapi juga dapat menghindari penurunan kualitas air yang disebabkan oleh kepadatan pemuliaan yang berlebihan. Di pertanian berskala besar, barel akuakultur berkapasitas besar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak organisme pemuliaan dan membantu menstabilkan badan air. Ukuran laras akuakultur harus dipilih sesuai dengan kebutuhan spesies pemuliaan spesifik dan kapasitas badan air harus dirancang secara wajar. Untuk pertanian besar, selain kapasitas laras, tata letak dan kenyamanan pemasangan laras juga harus dipertimbangkan, sehingga ukuran laras harus ditentukan sesuai dengan ruang pertanian.
Desain bawah laras akuakultur juga tidak boleh diabaikan. Desain bagian bawah laras secara langsung mempengaruhi fluiditas aliran air dan pemeliharaan kualitas air. Bagian bawah tong yang dirancang dengan baik dapat membantu aliran air bersirkulasi secara alami, menghindari area air mati karena stagnasi, dan dengan demikian mengurangi akumulasi kotoran. Barel dengan dasar bundar membantu aliran air alami dan secara efektif dapat menghindari deposisi tanah, sementara barel yang datar-bottomed lebih cocok untuk beberapa lingkungan yang stabil, tetapi pastikan bahwa aliran air di bagian bawah tidak diblokir. Saat memilih desain bawah barel, permintaan akan aliran air di lingkungan pemuliaan harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa kualitas air tetap segar.
Permeabilitas dan ventilasi udara adalah faktor penting yang mempengaruhi efek akuakultur. Selama proses pemuliaan, kandungan oksigen di dalam air sangat penting untuk pertumbuhan produk akuatik. Yang terbaik adalah barel akuakultur untuk memiliki permeabilitas udara tertentu, yang secara efektif dapat mempromosikan pertukaran gas di dalam air dan mempertahankan kandungan oksigen dari badan air. Desain laras harus mempertimbangkan apakah ada lubang udara atau sistem ventilasi yang tepat, terutama untuk spesies air dengan kepadatan tinggi, permeabilitas udara laras sangat penting.
Perubahan suhu juga memiliki dampak besar pada akuakultur. Barel akuakultur harus memiliki ketahanan suhu yang baik dan dapat beradaptasi dengan penggunaan di musim yang berbeda dan kondisi suhu. Khusus untuk pertanian di daerah tropis atau subtropis, bahan laras perlu memiliki ketahanan suhu tinggi yang kuat untuk menghindari deformasi atau kerusakan di lingkungan suhu tinggi. Barel akuakultur juga perlu mempertahankan stabilitas struktural yang baik di lingkungan suhu rendah di musim dingin. Barel harus memiliki ketahanan suhu rendah yang baik untuk mencegah perbedaan suhu menyebabkan retak rapuh pada material.
Kenyamanan pemeliharaan dan pembersihan juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih barel akuakultur. Barel akuakultur akan menumpuk skala, lumpur, dan residu akuakultur lainnya selama penggunaan. Desain dinding dalam tong harus semulus mungkin dan tidak memiliki sudut mati untuk memfasilitasi pembersihan. Bentuk barel yang lebih kompleks dapat membuat pembersihan menjadi sulit dan menyebabkan polusi air. Memilih barel akuakultur yang mudah dibersihkan dan mudah dipelihara dapat mengurangi waktu dan biaya pembersihan manual dan mempertahankan kualitas air yang baik.
Resistensi UV adalah faktor penting lain yang mempengaruhi pemilihan barel akuakultur. Barel yang terpapar matahari untuk waktu yang lama, terutama barel plastik, mudah terpapar sinar ultraviolet dan mempercepat penuaan, menghasilkan penurunan kekuatan bahan dan bahkan retak. Saat memilih laras akuakultur, Anda harus memilih barel dengan resistensi UV, atau menambahkan lapisan anti-UV ke luar laras, yang secara efektif dapat memperpanjang masa pakai laras.
Biaya adalah faktor yang tidak dapat diabaikan saat memilih laras akuakultur. Barel akuakultur berkualitas tinggi biasanya lebih mahal, tetapi cenderung lebih tahan lama dan memiliki biaya perawatan yang lebih rendah, yang dapat meningkatkan efisiensi pemuliaan dalam jangka panjang. Saat memilih, Anda harus menyeimbangkan biaya dan fungsi sesuai dengan skala dan anggaran pemuliaan, dan menghindari memilih barel berkualitas rendah karena penghematan biaya yang berlebihan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi efek pemuliaan.